Buah-Buahan
& Tanaman Surga
- Buah-buahan
disurga banyak yang serupa dengan buah-buahan di dunia, dilihat dari
bentuk dan namanya, bedanya buah di surga buah tersebut tidak layu, busuk,
tua atau mengecil dan berkurang sebagaimana buah yang di dunia. Di antara
nama buah yang disebut dalam Al-Qur’an adalah delima dan anggur. (QS. Ar
Rahman:68)
- Ibnu
Abbas berkata ,”Apabila penghuni surga tertarik untuk memetik bauh-buahan
surga, maka buah–buah tersebut mendekat kepadanya hingga dia dapat
mengambil buah yang mana ia sukai”. Ia juga berkata”Buah-buah di surga
seperti anggur, ia lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, lebih
lembut dari pada tepung dan didalamnya tidak ada biji. Adanya tanaman di
surga, setelah benihnya disebar maka tumbuh dalam seketika dan siap panen
saat itu juga. (HR. Bukhari)
Bangunan
Surga
Bangunan yang terbuat dari batu bata emas dan perak.
Adukannya beraroma kasturi yang sangat harum, kerikilnya terbuat dari mutiara
Lu’lu dan Yaquth dan tanahnya terbuat dari za’faran, seperti tepung putih yang
beraroma kasturi. Bentuk-bentuk bangunannya adalah kubah-kubah indah yang
terbuat dari mutiara. Rasullullah Saw berjanji barang siapa yang sholat sunnah
12 rakaat sehari semalam, maka Allah akan membangun sebuah rumah untuknya di
surga.
Pintu-Pintu
di Surga
- Di
dalam surga terdapat 8 pintu, di antaranya adalah pintu Ar-rayyan yang di
peruntukan bagi orang yang shaum (Puasa). Seorang wanita yang rajin sholat
5 waktu dan shaum lalu meninggal sedangkan suaminya ridha maka ia akan
dipersilakan untuk masuk surga dari pintu manapun yang ia sukai.
Pintu-pintu surga senantiasa terbuka, orang yang rajin sholat akan masuk
pintu shalat, yang berjihad akan dipanggil dari pintu jihad dan yang
bersedekah akan dipanggil masuk dari pintu sedekah. (HR. Bukhari, Muslim)
- Luas
dan lebar pintu surga seperti jarak pengendara tercepat selama 3 hari,
jarak antara satu pintu dengan pintu lainnya seperti antara Makkah dengan
Bushra.
Angin dan Bau Surga
Bau aroma surga bisa dicium dari jarak 100 tahun, Ibnu
Qayyim berkata aroma surga itu ada 2 macam. Pertama aroma yang bisa ditemui di
surga yang dicium oleh para arwah dan tidak bisa diketahui dengan panca indra
seperti halnya aroma bunga dan lain sebagainya. Aroma jenis kedua bisa
dijangkau oleh penghuni surga kelak, baik dari tempat jauh maupun dekat. Adapun
aroma surga di dunia maka ia bisa dicium oleh orang-orang yang dikehendaki Allah,
seperti para nabi dan rasul.
Derajat di
Surga
- Rasulullah
Saw bersabda sesungguhnya di surga terdapat 100 tingkatan yang disediakan
Allah bagi yang berjihad di jalannya, jarak antara satu tingkat dengan
tingkat lainnya seperti jarak antara langit dan bumi. Maka jika kalian
minta kepada Allah, mintalah surga firdaus. (HR. Bukhari)
- Tempat
tertinggi di surga adalah Al Wasilah yang terletak di surga tertinggi. Ia
hanya di huni oleh seseorang yaitu Rasullullah Saw.
Bidadari
Surga
Bidadari surga adalah makhluk berkelamin wanita yang
di ciptakan Allah untuk penghuni surga. Al-Qur’an dan sunnah menggambarkan
tentang keindahan dan kesempurnaan penciptaan mereka. Digambarkan bahwa mereka
adalah bidadari yang cantik jelita, putih bersih, dipingit didalam kemah,
senantiasa menundukan pandangan, Allah menyebut mereka dengan Khairatun hisan
(bidadari yang baik dan cantik), mereka perawan, penuh cinta dan sebaya,
kulitnya halus. Dalam hadist bukhari disebutkan kalau kiranya salah seorang
bidadari surga datang ke dunia, pasti ia menyinari langit dan bumi dengan aroma
yang harum semerbak. Sungguh tutup kepala salah seorangwanita surga lebih baik
dari pada dunia dan isinya.
Pemandangan Lain Di surga
Para penghuni surga akan dihiasi dengan gelang emas
dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal. Mereka
duduk sambil bersandar diatas dipan-dipan yang indah. (Al Kahfi:30-31) kasur
surga adalah kasur tebal dan empuk. Mereka bertelekan di atas permadani yang
sebelah dalamnya dari sutra. (QS. Ar Rahman:54,76)
Kemah,
Ranjang dan Sofa Disurga
Rasullullah bersabda” sesungguhnya setiap orang mukmin
di surga disiapkan kemah dari suatu mutiara Lu’lu yang berongga. Tingginya 60 mil.
Di dalamnya terdapat keluargannya dan orang beriman berjalan mengelilingi
mereka, sebagian mereka tidak bis melihat sebagian yang lain. (HR. Bukhari,
Muslim)
Pelayan di Surga
- Yang
senantiasa sibuk melayani para penghuni surga adalah Wildanun Mukhailadun.
Mereka adalah anak orang-orang Muslim yang meninggal sewaktu kecil. (QS.
Al-Waqiah:17-18)
- Kendaraan
mereka adalah Kuda dan Unta bersayap yang terbuat dari mutiara.
Keadaan Para
Penghuni Surga
- Para
penghuni surga mulus, tampan, dan bercelak, mereka akan senantiasa muda
dan pakaiannya tidak pernah usang.
- Golongan
Pertama yang masuk surga kelihatan seperti bulan purnama. Mereka tidak
pernah kencing dan buang air besar, mereka tidak beringus dan meludah.
Sisir mereka terbuat dari emas dan bejananya terbuat dari Misk.
- Para
penghuni surga kebanyakan adalah orang miskin dan lemah.
- Rasulullah
adalah orang yang pertama kali mengetuk pintu surga. (HR. Muslim)
- Diantara
ciri penghuni surga adalah sebagaimana sabda nabi Saw.”Maukah aku tunjukan
tentang penghuni surga? Ia adalah orang yang lemah dan merendahkan diri
(Tawadu). Jika ia bersumpah atas nama Allah, pasti Allah memperkenankan
sumpahnya.” (HR. Bukhari & Muslim)
- Yang
terbanyak dari penghuni surga adalah umat Nabi Muhammad Saw. Rasulullah
menyebutkan bahwa penghuni surga berjumlah 120 shaf(barisan) dan umat
Muhammad berjumlah 80 Shaf dari 120 Shaf tadi (2/3 Penduduk surga)
Yang Pertama
Kali Masuk Surga
Yang pertama kali masuk surga adalah Rasulullah dan
Abu bakar ash Shiddiq, kelompok pertama yang akan masuk surga tanpa hisab
berjumlah 70.000 orang mereka saling bergandengan tangan hingga masuk surga
semuanya, wajah mereka seperti rembulan saat purnama (HR. Bukhari). Rasulullah
bersabda ”adapun tiga orang yang pertama kali masuk surga adalah syahid,
seorang hamba yang tidak disibukan oleh dunia dan taat kepada rabbnya, namun ia
menjaga diri dari meminta-minta (HR. Ahmad). Orang-orang miskin akan masuk
surga terlebih dahulu dari orang-orang kaya arena mereka tidak memiliki sesuatu
untuk dihisab. Selisih waktu antara keduanya adalah 40 Tahun (HR. Ahmad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar